Minggu, 04 November 2012

BAHASA JEPANG UNTUK PEMULA

Pengantar Belajar Bahasa Jepang (introduction to Japanese language )

Introduction 

Bahasa jepang termasuk dalam rumpun bahasa Ural Alta, namun dalam perkembangannya tidak menunjukkan hubungan yang nampak secara langsung dengan  rumpun bahasa Ural � Alta seperti korea dan Mongolia, kemungkinan besar hal ini  disebabkan oleh sistem pemerintahan dan masyarakat yang tertetup, sehingga rumpun  bahasa tersebut berkembang dengan sendirinya, dalam penulisan aksara jepang yang  disebut kanji meminjam dari aksara bangsa cina namun sistem pengucapan atau cara baca  disesuaikan bahasa jepang. 

Ciri Umum Bahasa Jepang 

Secara umum bahasa jepang mempunyai cirri sebagai berikut : 
1. Berlawanan dengan bahasa indonesia yang menganut sistem D.M (Diterangkan  Menerangkan), bahasa  jepang menganut sistem M.D. (Menerangkan Diterangkan)  jadi dalam bahasa jepang kata yang menerangkan terletak di depan kata yang  diterangkan, berikut contohnya : 
Indonesia Jepang Keterangan 
Masakan jepang Nihon no ryori 

Nihon = jepang 
Ryori = masakan 
Buku saya Watashi no hon 

Hon = buku 
Watashi = saya 
Perusahaan printer Purinta no kaisya 

Purinta = printer 
Kaisya = perusahaan 

2. Kata benda dalam bahasa jepang pada umumnya tidak mempunyai bentuk jamak,  jadi ada menunjuk pada satu televisi (terebi) akan sama dengan menunjuk televisi  yang lebih dari satu, biasanya untuk membedakan televisi yang banyak terdapat 

Ahmad Hasnan, setelah lulus dari Teknik Mesin Universitas Brawijaya, pada tahun 2006 mendapatkan  beasiswa dari AOTS (The Association For Overseas Technical Scholarship) Jepang dengan sponsor PT.  Indonesia Epson Industry. Sebelum berangkat sempat belajar bahasa jepang selama tiga bulan di Jakarta,  selanjutnya mendalami bahasa jepang di AOTS jepang selama tiga bulan, dan diberikan kesempatan selama 
dua tahun di jepang untuk mengambil spesialisasi molding design di Seiko Epson Corporation. 

Kalimat percakapan selanjutnya seperti televisi yang mana atau televisi yang  seperti apa. Kata jamak dalam bahasa indonesia dapat kita bentuk dengan  mengulang kata tersebut seperti pohon-pohon, buah-buahan. 

3. Terdapat perubahan bentuk dari kata kerja, kata sifat maupun kata Bantu, kata  sifat dalam bahasa jepang dibagi menjadi dua yaitu kata sifat na dan kata sifat i,  waktu dan kondisi yang berbeda kata kerja, kata Bantu, kata sifat akan mengalami  perubahan, misalnya : 

Indonesia -Jepang 
Sekarang saya minum teh - Ima watashi wa ocha o nomimasu 

Kemarin saya minum teh -  Kino watashi wa ocha o nomimashita 
  
Sekarang saya sedang minum teh - Ima watashi wa ocha o nonde imasu 

Begitu juga dengan jenis kata sifat, perbedaan jenis kata sifat maka peruahan  bentuk dari kata sifat tersebut juga berbeda, misalnya untuk kata sifat na dan kata sifat i : 

Indonesia - Jepang 
Tidak enak - Oishii kunai (kata sifat i) 

Tidak ramah - Shinsetsu dewa arimasen (kata sifat Na) 

4. Predikat terletak pada akhir kalimat, perhatikan contoh pada tabel diatas  (sekarang saya minum teh) untuk bahasa indonesia kata keterangan waktu dapat  diletakan di depan maupun di belakang kalimat (saya minum teh sekarang), dalam  bahasa indonesia predikat terletak setelah subyek (saya minum teh), namun dalam  bahasa jepang predikat terletak di akhir kalimat (watashiwa ocha o nomimasu),  nomimasu = minum terletak setelah objeck. 

saya minum teh 
S P O 

watashi wa ocha o nomimasu 
 S O P 

5. Untuk menyambung kata atau kalimat digunakan partikel, terdapat berbagai jenis  partikel dalam bahasa jepang, penggunaan pertikel tersebut disesuaikan dengan  fungsi dari kata yang akan disambung, sebagai contoh, partikel no biasa  digunakan untuk menyambung kata benda dengan kata benda 

Masakan jepang  - Nihon no ryori 

Nihon = jepang 
Ryori = masakan 
Buku saya Watashi no hon 

Hon = buku 
Watashi = saya 
Kimura (Sdr.)adalah 
seorang guru 
Kimura san wa sensei desu 
Sensei = guru 

Wa dan no pada contoh diatas merupakan partikel untuk menghubungkan kata,  selain wa dan no masih terdapat partikel yang lain seperti mo, e, ni dan lain  sebaginya. 

6. Dalam bahasa jepang terdapat bentuk biasa dan bentuk sopan, kedua bentuk  tersebut berbeda penggunaanya, bentuk sopan dipakai ketika berbicara dengan  atasan atau orang yang lebih di hormati, sedangkan bentuk biasa digunakan dalam

Oleh : Ahmad Hasnan

1 comments:

  1. terimakasih atas artikelnya
    mari sebarluaskan bahasa jepang untuk orang indonesia

    BalasHapus